
Mimisan atau keluarnya darah dari hidung adalah kondisi yang cukup umum terjadi pada anak-anak. Meskipun seringkali terlihat mengkhawatirkan, sebagian besar kasus mimisan pada anak tidak berbahaya dan dapat ditangani dengan langkah-langkah sederhana di rumah. Namun, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mengetahui cara penanganan yang tepat agar mimisan dapat segera berhenti dan tidak terjadi komplikasi.
Sebagai bagian dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kab. Kuantan Singingi, kami ingin memberikan panduan yang jelas dan mudah dipahami mengenai cara tepat menangani mimisan pada anak. Dengan pengetahuan yang benar, Anda dapat bertindak dengan tenang dan efektif saat anak Anda mengalami mimisan.
Penyebab Umum Mimisan pada Anak
Sebelum membahas cara penanganan, penting untuk mengetahui beberapa penyebab umum mimisan pada anak, di antaranya:
- Udara Kering: Udara kering, terutama saat musim kemarau atau penggunaan AC, dapat menyebabkan lapisan dalam hidung menjadi kering dan rentan pecah.
- Mengorek Hidung: Kebiasaan mengorek hidung dapat melukai pembuluh darah kecil di dalam hidung yang sangat rapuh.
- Benturan pada Hidung: Terjatuh atau terkena benturan di area hidung saat bermain dapat menyebabkan mimisan.
- Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA): Pilek atau sinusitis dapat menyebabkan peradangan pada lapisan dalam hidung dan meningkatkan risiko mimisan.
- Alergi: Reaksi alergi dapat menyebabkan hidung gatal dan memicu anak untuk menggosok atau mengorek hidungnya.
- Benda Asing di Hidung: Anak-anak terkadang memasukkan benda kecil ke dalam hidung yang dapat menyebabkan iritasi dan mimisan.
Langkah-langkah Tepat Menangani Mimisan pada Anak
Saat anak Anda mengalami mimisan, ikuti langkah-langkah berikut dengan tenang:
- Tetap Tenang: Usahakan untuk tetap tenang dan menenangkan anak Anda. Kepanikan dapat membuat anak semakin cemas dan memperparah kondisi.
- Dudukkan Anak dengan Posisi Tegak: Jangan membaringkan anak. Dudukkan anak dengan posisi tegak dan condongkan tubuhnya sedikit ke depan. Posisi ini membantu mencegah darah mengalir ke belakang tenggorokan yang bisa menyebabkan tersedak atau mual.
- Pencet Hidung dengan Benar: Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memencet bagian lunak hidung (di bawah tulang hidung) selama 10-15 menit tanpa jeda. Bernapaslah melalui mulut selama memencet hidung. Jangan melepaskan tekanan terlalu cepat untuk memeriksa apakah pendarahan sudah berhenti.
- Kompres Dingin (Opsional): Anda dapat meletakkan kompres dingin atau es yang dibungkus kain pada pangkal hidung atau dahi anak. Ini dapat membantu mempersempit pembuluh darah dan mengurangi pendarahan.
- Jangan Mendongakkan Kepala: Hindari mendongakkan kepala anak ke belakang karena dapat menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan dan tertelan.
- Instruksikan Anak untuk Tidak Mengorek atau Menyentuh Hidung: Setelah pendarahan berhenti, ingatkan anak untuk tidak mengorek atau menyentuh hidungnya agar tidak memicu pendarahan kembali.
- Istirahat yang Cukup: Anjurkan anak untuk beristirahat dan menghindari aktivitas fisik yang berat setelah mimisan berhenti.
Kapan Harus Segera Mencari Bantuan Medis?
Meskipun sebagian besar mimisan pada anak dapat ditangani di rumah, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Segera bawa anak Anda ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika:
- Mimisan tidak berhenti setelah 20 menit meskipun sudah dipencet dengan benar.
- Mimisan terjadi setelah benturan keras di kepala atau hidung.
- Mimisan terjadi sangat sering atau dalam jumlah yang banyak.
- Anak terlihat pucat, lemas, atau pusing.
- Anak memiliki riwayat gangguan pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
- Mimisan disertai dengan gejala lain seperti demam tinggi atau sakit kepala hebat.
- Mimisan terjadi pada bayi di bawah usia 2 tahun.
Sebagai bagian dari komunitas PAFI Kab. Kuantan Singingi, kami berharap panduan ini dapat membantu Anda dalam menangani mimisan pada anak dengan tepat. Ingatlah untuk selalu tenang dan ikuti langkah-langkah yang benar. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut mengenai kesehatan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker terpercaya. Kesehatan anak adalah prioritas utama. Informasi ini kami sampaikan sebagai wujud kepedulian PAFI Kab. Kuantan Singingi terhadap kesehatan masyarakat.